Action Cam, Bukan Sekadar Gaya
Diki Umbara

Melayang di udara dengan indah, kedua tangan pemotocross memegang bagian belakang speda motor sport, menukik menuju landasan, hingga akhirnya roda benar-benar menyentuh lap dengan penuh kerikil. Semua momen ini tertangkap jelas bukan dari hasil bidikan cameraman di bawah. Tiga action cam yang dipasang pada kendaraan roda dua dan si pemotor itulah yang menangkap rangkaian semua gerakan dramatis ini.

Action camera didesain untuk keperluan perekaman dari pelbagai sudut serta beragam posisi. Action cam didesain sedemikian rupa dengan tujuan demikian karena kebutuhan perekaman seperti ini tidak bisa atau agak sulit diakomodir oleh kamera jenis konvensional yang telah ada. Kini beberapa produsen kamera aksi telah dan terus mengeluarkan beragam jenis action cam yang disesuaikan untuk para penggunanya. Action cam biasa disebut POV atau point-of-view camera, sebab tak seperti halnya kamera konvensional yang digunakan dengan cara handheld atau menggunakan penyangga, kamera ini dikenakan di badan si pengguna. Action cam dengan mudah bisa dipasang pada handlebar sepeda gunung, sepeda motor, mobil, helm, atau papan surfing.

source: shadowmedya

source: shadowmedya

Pada alat atau kendaraan apapun action cam disematkan, tujuan dasarnya tentu saja sama, yakni untuk merekam aktifitas yang terjadi. Artinya action cam memang difungsikan sebagai alat yang bisa mendokumentasikan secara visual dan mungkin kelak audio juga. Maka sesuatu yang berhubungan dengan video telah menjadi concern para produsen.

source: ridetua

source: ridetua

Resolusi video yang disokong oleh action cam lebih variatif, walaupun ada jenis action cam yang hanya memiliki default untuk satu saja resolusi namun lainnya memungkinkan pengguna untuk memilih resolusi video mana yang akan digunakan dalam perekaman. Ada tiga jenis resolusi HD sebagaimana pada kamera selain action cam yakni HDV 720p, HDV 1080i, dan HDV 1080p.

(Terlalu) Banyak Pilihan

Bermula populer dari Go-Pro, saat ini puluhan produsen berlomba mengeluarkan beragam varian action cam. Feiyu, Back-Bone, V.I.O, Sony, Tom Tom, Cyclic, JVC, Kodak, Toshiba, Ion, Replay, Garmin, Contour, Yashica, Rolley, VidVision, Drift, Panasonic, Brica, Polaroid, Xiomi, dan deretan produsen lainnya. Ada dua hal ketika produk sejenis diproduksi oleh banyak produsen, kabar menggembirakan untuk konsumen karena ini berarti banyak varian atau justru membingungkan karena terlalu banyaknya pilihan. Maka review dan testimoni dari para pengguna masing-masing produk akan sangat membantu.

Lebih dari itu yang paling penting justru bagaimana agar kita bisa memanfaatkan action cam yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan, sebab fasilitas yang berlebih bisa jadi tak begitu bermanfaat untuk kebutuhan atau terlalu mahal jika ditautkan dengan keperluan.

Beragam Alat Pendukung

Action cam yang memiliki fungsi untuk menangkap beragam moment ini nyatanya akan lebih maksimal jika didukung peralatan lain. Beragam tool pendukung dimaksudkan agar tangkapan gambar baik sebagai still image maupun gambar bergerak bisa sesuai yang diinginkan. Penyedia tool inilah yang memanfaatkan keperluan para pengguna action cam. Seringkali produsen supporting tool ini bukan dari produsen action itu sendiri. Tool tersebut di anataranya waterproof housing, back-up batteries, car charger, wi-fi remote attachment, microphone adapter, camera tether kit, floaty back door, dog harness, bodyboard mount, head strap, chest mount, helmet mount, wrist strap, dan the hand grip.

Waterproof housing, dengan alat ini action cam bisa menangkap momen di kedalaman laut. Jika dulu diperlukan cameraman under water untuk melihat keindahan laut, dengan alat ini diver biasa bisa melakukan itu semua. Tentu sangat praktis dibanding kamera besar yang juga mmeerlukan housing yang besar pula.

Back-up batteries, batere cadangan ini bermanfaat untuk action cam yang dalam penggunaannya dilakukan dengan durasi lama. Jika battere utama telah habis, maka battere back inilah sebagai penyelamatnya.

Car charger, seperti halnya charger mobil lainnya, untuk keperluan pengisian battere pada action cam juga ada charger mobil yang bisa mengisi battere. Jika action cam kebetulan dipasang di dalam mobil tentu car charger bisa digunakan saat action cam melakukan perekaman yang berarti ia bisa mengisi sekaligus digunakan.

Wi-fi remote attachment, kebutuhan wifi sebagai alat koneksi dari gambar yang diambil yang duhubungkan pada aplikasi ini diakomodir oleh tool ini.

Microphone adapter, microphone tambahan tidak bisa disambung begitu saja pada action cam karenanya diperlukan adapter untuk menghubungkannya. Maka microphone adapter inilah yang nantinya bisa menyambungkan beragam koneksi mikropon.

Dog harness, alat ini diikatkan pada anjing untuk menempelkan action cam. Dengan demikian poin of view akan didapat dari beragam gerakan atau aktifitas anjing. Pada bagian mana alat ini diikatkan tentu bisa disesuaikan agar anjing sebagai subyek masih tetap nyaman menggunakannya.

Head strap, pengikat yang dilekatkan di kepala. Head strap ini mirip dengan pengikat kepala yang dilekatkan pada para pegawai yang bekerja di terowongan atau goa.

Chest mount, mounting ini diikat pada badan manusia. Wrist strap, dipasang di pergelangan tangan seperti gelang. The hand grip mirip dengan wrist strap yakni penyangga yang dilekatkan di tangan.

Mengabadikan Momen ke Seluruh Dunia

Nyaris tak ada teknologi yang berdiri sendiri, hal ini tentu bergantung dari keterkaitan pengguna pada alat tersebut dengan alat lainnya. Pun demikian dengan action cam, sebagai kamera yang bisa menagkap beragam aktifitas ini bisa dinikmati untuk individu namun bisa juga dinikmati oleh komunitas yang cakupannya lebih besar. Jaringan internet memungkinkan hal ini. Momen yang diambil oleh action cam bisa langsung disebarluaskan hingga pelosok yang nyaris tanpa batas. Dengan memanfaatkan perangkat tambahan dan jaringan internet, beragam event bisa dilihat oleh siapa saja. Penyelia pengunggah live steraming ini di antaranya Youtube dan Ustream.

Untuk memanfaatkan fasilitas ini, pengguna mesti membuat channel yang berfungsi untuk mempublish. Kanal ini seperti halnya akun, jadi tidakakan ada nama yang sama. Ini artinya kita tidak bisa membuat nama kanal yang sama dengan kanal yang telah ada. Nama kanal baiknya dibuat secara unik, hal ini juga bermanfaat untuk keperluan publikasi. Setelah itu menuju tautan Go Live!, yang lantas akan membuka window baru untuk mengakses action cam yang terhubung pada komputer tersebut. Maka, kanal kita bisa ditonton oleh siapaun.

Secara sederhana, konektifitas perlatan yang digunakan yakni action cam yang memiliki fasilitas wifi tersambung dengan gadget dengan istilah tethering mode, lalu gadget tersebut dengan fasilitas jaringan 3G/LTE dikoneksikan pada penyelia Ustream, dan viewer akan mengakses kanal yang kita buat di Ustream tadi. Ya sesimpel itulah saat ini bagaimana momen bisa disebarluaskan ke pelbagai pelosok. Ini tentu berbeda dengan live event yang biasanya digunakan oleh televisi konvensional seperti halnya televisi tereterial.

Action Cam untuk Acara Televisi Live

Digandeng produsen teknologi broadcasting televisi Viselink, GoPro menjadi action cam yang bisa menyokong siaran lansung televisi. Antena khusus didesain sedemikian rupa sehingga gambar yang dihasilkan GoPro bisa dipancarkan pada layar televisi. Transmiter mikro ditempelkan pada kamera ini sehingga gambar bisa dikirim untuk akhirnya diterima di stasiun televisi. Pertama kali teknologi ini digunakan di kanal televisi khusus olahraga ESPN.

Kini tak hanya ESPN yang memanfaatkan action cam, beragam televisi bahkan televisi komunitas sekalipun sudah ada yang memanfaatkan teknologi ini walapun spesifikasi peralatannya bisa jadi berbeda. Namun intinya sama, bagaimana agar moment entah itu sport, musik, dan lain sebagainya bisa ditransmisikan oleh televisi lalu bisa dinikmati pemirsanya.

Sebab televisi memiliki format dan frame size untuk video, maka mau tak mau pada akhirnya frame size itu akan disesuaikan sehingga format video dan frame size pada action cam akan bisa diterima oleh peralatan yang dimiliki stasiun atau kanal televisi tesebut.

Bukan Sekadar Gaya

Barangkali hingga kini masih banyak yang menggunakan action cam sebagai piranti untuk mengabadikan sebagai gaya-gayaan saja. Padahal momen yang ditangkap oleh action cam baik berbentuk still image maupun gambar bergerak, bisa dimanfaatkan untuk hal yang jauh lebih berguna. Teknologi akan terus berkembang dan tak akan pernah berhenti, bagaimana agar hasil teknologi itu bisa berfaedah? Bisa jadi kita bukan gagap teknologi karena toh mempelajari penggunaan teknologi juga bukan hal sulit. Hal esensial adalah faedah apa yang harus didapat dengan penggunaan beragam hasil karya manusia ini.

Tinggalkan komentar