Broadcasting BSI

Pernah denger BSI alias Bina Sarana Informatika ? Ini sekolah menurut
saya hebat banget. Terutama saya terkesan sama Akademi Komunikasinya
terutama lagi jurusan broadcastingnya.

Ini sebagian contoh mahasiswa broadcast BSI :
Film dokumenter : “Kepala Sekolahku Pemulung” karya Jastis Arimba
menjadi pemenang Eagle Award di MetroTV. Masih karya dokumenter
:”Anaku Bukan Penjarah” pemenang Festival Film Dokumenter di
Jogyakarta,juga adalah karya anak broadcast BSI, Betty Sulistiawati.

Brodcast BSI kini dipimpin oleh Bu Anisti,S.Sos yg walaupun dia bukan
berlatar broadcasting atau film sudah mampu menelurkan mahasiswa2 yg
bisa bersaing di berbagai event dan festival tingkat nasional.

O’ya lahirnya broadcast BSI sebenarnya tidak luput dari upaya bantuan
senior2 di IKJ, termasuk mas Naratama di dalamnya.

Blum lama saya memberikan workshop di Aula BSI Salemba. Saya terkesan
dengan semangat mahasiswanya. Untuk para mahasiswa IKJ sama ISI jangan
mau kalah atuh sama Broadcast BSI yg baru lahir “kemarin sore”.

Hemmm…untuk Bung Arly sama mas Pri,sampai jumpa di puncak nanti
(1,2,3 Januari) untuk penjurian karya2 anak broadcast BSI, saya
kebetulan diundang Bu Anisti untuk datang di acara tsb.

Arrggh…hampir lupa,di acara Semarak Fiesta Indosiar belum lama ini
juga anak BSi unjuk gigi, ada 3 orang yg lolos menjadi crew di acara
itu,padahal yg ikut audisi ribuan orangian. Di antaranya “Ade Citra
Permatasari” yg menjadi Floor Manager.

regard
Diki Umbara

18 pemikiran pada “Broadcasting BSI

  1. POINT – to POINT

    ketinggalan satu, hal sepele yang malah menyayat hati saya hingga saat ini.
    Itu adalah masalah sebuah bentuk penghargaan terhadap karya. Sebagai “katakanlah bibit sineas”, saya merasa seperti bagian bunga yang hanya diambil sari patinya saja. Mengapa saya katakan demikian? Penghargaan yang saya maksud adalah bukan dalam bentuk nominal, piagam, medali, atau hal sejenisnya yang menurut saya sangat tidak penting. Melainkan masalah pemeliharaan hasil karya yang telah diciptakan ? Pernah berfikir Setiap tugas karya yang diberikan dalam satu Fase saja jumlahnya tidak kurang dari 50 kepingan baik cd,vcd,maupun DVD, dari semua itu timbul pertanyaan besar, ” Dikemanakan semua hasil karya tersebut?”. bahwa berdasarkan fakta yang terdapat dilapangan, selagi saya berkunjung ke BSI SALEMBA sebagai pusat Jur.Broadcast, sebagian kepingan – kepingan cd,vcd,dvd itu tertumpuk lusuh dibawah meja. hal ini mengingatkan saya akan perjuangan kerabat saya dimana Ia beserta orang Tuanya harus bersusah payah mencari dana untuk proses pembuatan film ( saat itu dokumenter ), bahkan Ibunya dengan sangat terpaksa menjual kalung Emas untuk dana produksi tersebut. SEDANGKAN, hasil jerih payah yang menyakitkan itu hanya di tumpuk bagai sebuah benda yang siap di KILO. Saya rasa ini perlu pembenahan secara serius ? lalu dimana kerja KAJUR ?

    Menurut saya, alangkah lebih baiknya jika dibuatkan suatu tempat khusus sebagai Library karya. karena dengan begitu siapapun dapat meRefresh hasil – hasil karya sebagai salah satu Refrensi. Atau yang lebih jauh lagi dibuatkan sebuah Home Theater dimana Mahasiswa/i broadcasting maupun jurusan lain dapat menikmati hasil karya tersebut. Saya rasa bukan tidak mampu BSI mewujudkan hal tersebut karena masih banyak Nya lahan kosong yang dimiliki oleh BSI.

    Kemudian sebagai siswa/i broadcast. Saya menilai rumitnya birokrasi BSI. Coba bayangkan, dengan kompetensi fisik yang dimiliki oleh BSI, bahwa sering kali saya beserta rekanan lain ingin memproduklsi sebuah bentuk karya di lingkungan Kampus, namun hal tersebut harus dikubur. Karena apa? susahnya mendapat izin syuting di BSI dengan alasan yang kurang tepat.sedangkan saya pernah meproduksi sebuah karya dikampus lain, proses nya jauh lebih mudah. Nah, coba hal – hal semacam ini dibenahi.

    Trims.

  2. POSISI IKJ di BSI

    ini masalah lucu. saya sangat mendukung campur tangan IKJ kedalam sistem pengajaran di BSI dimana karena IKJ merupakan Institusi Pendidikan Seni yang cukup dipertimbangkan.

    Singkat saja, saya pernah berkontak langsung dengan Dosen BSI yang mengatakan, ” KITA BUKAN IKJ”.saya menyimpulkan bahwa ” JANGANLAH SESEKALI ENGKAU MENDEKATI IKJ APALAGI MENJADI SEPERTI”. Dimana logika dan kenyataan yang terus menyatakan secara real bahwa IKJ adalah subSistem di BSI. sedangkan apa yang akan kita lakukan tidak diperbolehkan menyentuh kearah sana. Terlebih lagi masalah POLA PIKIR berkesian.

    TERIMA KASIH.

  3. last one

    MATERI TATA ARTISTIK !!!

    Tolong dengan sangat ! di KAJI KEMBALI !!!

    Penting tidak penting menurut saya ini sangat tidak penting jika kami diharuskan membuat sebuah MAKET. Maket bukan sebuah pekerjaan mudah. Butuh ketelitian dan pemahaman struktur bangunan. Jika kami diharuskan membuat maket tersebut untuk apa ?

    lebih parahnya lagi saat saya mengumpulkan maket tersebut ke SALEMBA seorang SATPAM mengatakan kepada saya, ” MAS, SERIUS AMAT BIKINNYA. NANTI JUGA ITU SAYA YANG BUANG KETEMPAT SAMPAH”.
    Itu adalah fakta yang sangat menyakitkan. Singkat yah karena sudah malam, saya mengusulkan agar mata perkuliahan tersebut dihapus. Masih banyak hal – hal penting lainnya yang jauh lebih berguna dalam proses pengajaran. Contohnya, lebih baik seluruh mahasiswa disuruh membuat sebuah bentuk lain alat produksi seperti dolly tracy,rigging,matebox, atau hal – hal sejenisnya dibandingkan membuat maket yang gak jelas.

    Terima kasih mas diki karena forum ini satu – satunya tempat.

Tinggalkan komentar