Rouleau et Action

Dicky Chandra
Jadikan Film Sarana Promosi Daerah

Jumat, 21 Mei 2010

Banyak cara bisa dilakukan untuk mempromosikan daerah. Kabupaten Garut di Jawa Barat, misalnya. Potensinya memerlukan promosi yang sangat besar, terutama sekali di sektor kepariwisataan dan kuliner serta cenderamata. Untuk mempromosikan semua itu dibutuhkan koordinasi yang baik dari segenap pihak, baik dari kalangan kreator nasional maupun lokal serta daerah.

“Memang, untuk sementara ini, film merupakan sarana promosi yang tepat untuk daerah Kabupaten Garut. Karena itu, saya pun mendukung usaha masyarakat yang mendesak Pemda Garut membuat film-film promosi mengenai Garut,” ujar Dicky Chandra seusai lokakarya perfilman “Belajar Membuat Film Pendek” di Kampus Universitas Garut, Jalan Raya Samarang, Garut, Sabtu lalu. Lokakarya tersebut diikuti sejumlah komunitas artis lokal Jabar yang ada di Garut, para pelajar SMA, dan mahasiswa di kota itu.

Sebagai pembicara dihadirkan Ketua Parfi Korda Garut Rani Permata, sutradara film dokumenter Diki Mega Umbara, serta beberapa sutradara dan produser program komedi TPI. Dicky Chandra sendiri ikut menjadi pembicara penting di kegiatan itu. Dia bukan saja seorang aktor yang sudah membintangi banyak film dan sinetron, melainkan dia juga sosok muda yang mendapat amanah sebagai Wakil Bupati Garut saat ini.

Menurut Dicky Chandra, melalui film, banyak yang bisa diraih oleh daerah. Selain daerah akan mendapatkan pendapatan yang jelas, juga masyarakat di daerah lain di Tanah Air akan mengetahui apa daya tarik dan keunikan di Garut sehingga daerah ini layak dijadikan objek wisata unggulan. Potensi pembangunan daerah ini juga bisa terjual. “Saya yakin, jika promosinya gencar, maka akan banyak investor menanamkan investasinya di Garut, ujarnya.

Karena itu, kata Dicky lagi, Kabupaten Garut akan selalu mendukung program-program pembuatan film promosi mengenai potensi Garut. Tentu saja artis-artis nasional dan lokal akan dilibatkan memberdayakan potensi daerah Garut ini. “Daerah ini punya banyak tempat menarik untuk dijadikan lokasi syuting film. Bahkan, Garut punya banyak artis yang bisa digunakan sebagai bintang film,” ujar Dicky lagi. (Ami Herman)

160 PELAJAR GARUT IKUTI WORKSHOP PERFILMAN PENDEK

Sabtu, 15 Mei 2010 15:07:42|
Garut, 15/5 (ANTARA) – Sekitar 160 pelajar dan mahasiswa Garut, Jawa Barat mengikuti workshop perfilman proses pembelajaran pendek membuat film pendek, diselenggarakan Pengurus Persatuan Artis Film (Parfi) Koordinator Daerah (Korda) setempat, Sabtu.

Perhelatan yang berlangsung di aula Universitas Garut (UNIGA) itu, antara lain membahas proses menjadi
pemeran, sutradara, produser serta cameramen film, dengan menampilkan pembicara Rd Diky Candra, Rani Permata, Diki Mega Umbara serta sutradara dan artis film nasional lainnya.

Pada workshop itu, juga dibentuk beberapa kelompok untuk gencar dipromosikan mengikuti festival film “Kearifan Budaya Lokal”, sebagai upaya menggali dan memanfaatkan potensi sumber daya perfilman nasional di Kabupaten Garut, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusianya, ungkap Diky Candra yang juga Wakil Bupati Garut.

Dia mengemukakan, melalui media pembinaan dan penambahan ilmu serta wawasan pelajar dan mahasiswa tentang perfilman, dipastikan bisa menumbuhkembangkan industri kreatif, yang pada gilirannya banyak menciptakan lapangan kerja baru.

Sehingga usia produktif kaula muda di daerahnya, tidak hanya terbelenggu dengan sempitnya lapangan kerja formal, melainkan bisa mengembangkan inovasi serta kreativitasnya melalui dunia pertunjukan film bernuansakan promosi potensi wisata serta pendidikan, katanya.

Sementara itu Ketua Parfi Korda Kabupaten Garut, Ny. Rani Diky Candra mengemukakan, institusinya pun telah menyelesaikan pengambilan gambar untuk film “Safana”, yang seluruh lokasi shoting nya di pantai Rancabuaya dengan melibatkan para pemain pendukung warga setempat, untuk menjaring para investor industri pariwisata.

Telah pula dirampungkan film berjudul “Cintaku Selegit Dodol” serta “Bintik Bintik Cinta Di Garut”, yang seluruhnya mempresentasikan beragam potensi etnik setempat, termasuk kerap digelarnya “Rineke Kesenian Sunda” (Rakasun), yang antara lain mengangkat guyonan segar khas garutan, katanya.

Sedangkan Diki Mega Umbara, secara rinci mempresentasikan produk film dokumenter yang dimulai dari membangun gagasan, riset, menyusun alur ceritera, menyusun desain produksi, proses shoting serta editing, dengan hanya melibatkan tiga komponen terdiri produser, kameramen serta sutradara.

(U.KR-HT/C/M019/M019) 15-05-2010 15:07:55

Film, Sarana untuk Promosi Daerah

16 May 2010

GARUT – Media film dinilai efektif sebagai promosi kedaerahan. Selain mengenalkan potensi daerah yang dimiliki, juga muncul celah bisnis yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat Kab. Garut. Demikian dikatakan Wakil Bupati Garut Diky Candra, ketika ditemui di sela-sela loka karya perfilman “Belajar Pendek Membuat Film Pendek” di kampus Universitas Garut Jln. Raya Samarang Kab. Garut, Sabtu (15/5). “Hlm sangat efektif untuk promosi kedaerahan. Kebanyakan yang menggarap film orang-orang dari Jakarta, kenapa tidak kita dorong kreator dari lokal untuk meningkatkan kompetensinya di bidang film,” katanya. Loka karya yang digelar Pengurus Persatuan Artis Rim (Parfi) Koordinator Daerah (Korda) Garut diikuti 160 siswa SMA dan mahasiswa. Sebagai pema-teri, Ketua Parfi Korda Garut Rani Permata, sutradara film dokumenter Diki Mega Umbara. serta sutradara dan produser program komedi TPI Sugriwa. (A-158)***

Movie Clinic Di Universitas YAI

Di workshop kali ini kami, tim Nahninu.com mengunjungi kampus Universitas YAI Fakultas Komunikasi di daerah Salemba Jakarta.  Kebetulan jalan di Jakarta hari ini (20/01/2010) tidak begitu padat, sehingga kami lancar di perjalanan.

Akhirnya kita sampai. Sesampainya di ruangan audiotorium terlihat beberapa mahasiswa menunggu di dalam, lalu kami langsung memasang peralatan-peralatan kami. Dan tak lama acara dimulai diawali acara sambutan-sambutan dari panitia kampus lalu koordinator dari nahninu.com dan Ibu Narti Eka Putri,S.Sos,M.Si selaku dari wakil Dekan II Bid.Kemahasiswaan juga turut memberikan sambutan.

Acara dimulai dengan sesi pertama,  di isi oleh Bp. Abdul Hadi mengarah tentang pengembangan sebuah ide yang nanti akan di jadikan sebuah naskah, dan dilanjut dengan teknik penggunaan kamera yang baik dan benar oleh Kang Diki Umbara.

Kemudian para mahasiswa di acara ini diminta untuk membentuk beberapa kelompok yang beranggotakan 4-5 orang. Kelompok ini dibuat agar mereka bisa berkolaburasi dengan teman yang lainnya untuk membuat sebuah film. Di kelompok tersebut ada yang menjadi sutradara, aktris, aktor dan juga cameraman.

Lalu waktu makan siang telah tiba, kami bersama-sama mahasiswa makan siang bersama-sama. Setelah makan siang, para mahasiswa yang telah membuat kelompok-kelompok tersebut langsung mengambil beberapa handycam untuk mulai membuat filem. Para mahasiswa ini terlihat bersemangat karena 3 kelompok yang terbaik akan mendapatkan goodies bags dari Nu Green Tea.

Kemudian dilanjutkan dengan sesi editing yang dibawakan oleh Kang Diki Umbara. Di sini Kang Diki menjelaskan beberapa cara mengedit hasil rekaman video dengan baik dan benar.

Akhirnya di penghujung acara ini kami,  tim dari nahninu.com mohon pamit lalu berfoto-foto bersama dengan para mahasiswa yang telah mengikuti workshop Movie Clinic ini.

Movie Clinic Di Binus

“Mencari sebuah ide itu memang bukanlah suatu hal yang mudah, butuh sebuah imajinasi dan daya khayal yang tinggi”. Itulah kata-kata yang dilontarkan oleh Patar Simatupang seorang pengajar dari sekolah broadcast di Jakarta School Broadcast Media (SBM) yang bersama kami di Universitas Bina Nusantara (BINUS) di Jakarta Barat (23/01/10) saat mengadakan pelatihan “Movie Clinic” bersama tim nahninu.com

Di pelatihan ini pun kami kedatangan seorang tamu, yaitu Bang Guntur seorang sutradara yang menyutradarai sebuah film layar lebar yang berjudul “Otomatis Romantis” dan rekannya yang bernama  Bang Iwit seorang produser film dari MD Entertainment.

Mereka mengisi sesi tanya jawab menjelaskan tentang proses produksi sebuah film yang dimulai dari sebuah ide menjadi media visual yang akan ditayangkan menjadi sebuah film. Di sesi ini para mahasiswa aktif untuk bertanya kepada mereka karena rasa keingintahuan dan rasa penasaran.

Kemudian Ikka.W, koordinator dari tim nahninu menampilkan beberapa kreasi video hasil tahun kemarin dan salah satu juaranya adalah mahasiswa BINUS yang bernama Fariz. Layaknya seorang artis dia pun diberikan tepuk tangan yang meriah oleh teman-teman mahasiswanya.

Lalu jam makan siang telah tiba, kami makan siang bersama dengan para mahasiswa. Setelah itu para mahasiswa membentuk beberapa kelompok untuk membuat sebuah film. Di kelompok-kelompok ini ada yang menjadi sutradara,produser  dan juga artisnya. Mereka diberikan waktu setengah jam untuk membuat sebuah film yang berdurasi satu menit.

Setelah selesai acara dilanjut sesi editing yang dibawakan oleh Kang Diki Umbara. Beliau menjelaskan tentang teknik-teknik editing sebuah film. Kemudian  Ikka mengumumkan para juara dari hasil workshop Movie Clinics ini, ada tiga juara yang mendapatkan goodies bags dari Nu Green Tea karena deskripsi sebuah ide yang bagus.

Akhirnya waktu sudah menjelang sore kami pun beranjak pamit dengan berfoto bersama dengan para mahasiswa Universitas BINUS dan juga dengan para pengajar workshop.

EFEK RUMAH KACA @ SALIHARA Video Directed by Diki Umbara

Efek Rumah Kaca memainkan musik pop dengan imbuhan aransemen mulai dari punk rock/new wave, jazz, progressive rock, hingga indie rock. Musik dan lirik pada setiap lagunya adalah keselarasan atmosfer hingga menghadirkan visual tersendiri di benak pendengarnya. Efek Rumah Kaca memotret zaman dengan mengangkat tema-tema lagu personal dan keseharian, mulai dari isu sosial, budaya, politik, psikologi, lingkungan, hingga gaya hidup

BELAJAR PAKE FINALDRAFT

finaldraft

Final Draft, software canggih bwat penulisan screenplay. Nanti kalo saya dah jago makenya, saya share di blog ini. Baru belajar 3 hari doang.

SHOOTING FESTIVAL SALIHARA

Festival Salihara 2008, rangkaian ragam acara seni dari pementasan tari Jawa abad 19 sampai teater-musik kontemporer kolaborasi mancanegara, dari pameran seni rupa Indonesia sampai ceramah oleh penyair Suriah. Dimulai sejak tanggal 17 Oktober 2008, festival berlangsung hingga 6 Desember 2008.

salihara

keponakan

Break session with all video documentation’s crew.

NASKAH PROKLAMASI

Shooting Naskah Proklamasi di Arsip Nasional, 15 November 2008

proklamasi-1

Interview with Djoko Utomo, Kepala Arsip Nasional RI (ANRI). Pak Djoko menjelaskan tentang dokumen negara yang disimpan di Arsip Nasional.

proklamasi

Yang saya pegang ini adalah naskah teks proklamasi asli, waduh deg-degan juga saya megangnya. Jangankan untuk memegangnya, untuk melihat secara langsung saja merupakan kesempatan langka tentunya.

SHOOTING “PROFILE ARSIP NASIONAL”

Shooting video profile ANRI, Arsip Nasional Republik Indonesia. Shooting day selama 4 hari, berakhir di hari Rabu 29 Oktober 2008.

Rescue Car, mobil fasilitas penyelamatan arsip.

Demi mendapatkan angle yang aneh, frog view

Liat….kameranya di sini!!! hehe…ini acting doang

Just preview

Tetep…pose andalan….

PREMIERE “AKU TELAH BICARA”

Premiere film pendek “Aku Telah Bicara” disutradarai oleh Agung Mas (Didhu) di cafe BaliQui minggu 19 Oktober 2008. Film dengan tema persahabatan ini diproduksi oleh Mix Production.

MIMPI JAKARTA TANPA MACET

Jalan Jenderal Sudirman, photo by Diki Umbara

Rasuna Said Kuningan, photo by Diki Umbara

Arteri Pondok Indah, photo by Diki Umbara

Jakarta tanpa kemacetan lalu lintas,…wah itu pasti idaman semua penduduk ibu kota ini. Liburan panjang karena cuti bersama seperti di hari raya idul fitri tahun ini, menjadikan hampir di semua jalan raya sepi, lengang, tanpa bus kota, Metromini, Kopaja, Miniarta, Mikrolet, tanpa polusi.

Masalah lalu lintas di kota Si Pitung ini memang sangat pelik. Berbagai upaya sudah dilakukan, seperti bus Transjakarta busway misalnya. Tapi permasalahan kemacetan belum terjawab. Masih ada solusi alternatif lainnya, yakni moda transportasi monorel dan juga subway. Tapi apakah permasalahan crowded akan benar-benar terselesaikan? Sepertinya tidak!

Ada hal paling esensi yang mesti dibenahi, dan bisa jadi memerlukan waktu yang relatif lam, kalau tidak dibilang mustahil. Mental. Mental para pengguna jalan yang harus dibenahi. Jalur bis atau busway yang jelas-jelas dikhususkan bagi bis transjakarta, masih diserobot juga oleh kendaraan-kendaraan pribadi, baik mobil maupun motor.

Pembangunan monorel dan subway yang memerlukan triliunan rupiah, akan sia-sia belaka kalau mental kita sebagai pengguna jalan tidak berubah. Budaya tertib, budaya antri, budaya disiplin akankah tercipta di negeri ini?


with Angger di Aula 22

Yang paling kanan bu dosen Astrid, yg suka ngomong sendiri kalau udah di depan laptop.

Break session, gigit hp

Yg paling kiri, Miss Odor. Yg baju merah Miss Puteri, dosen bhs Inggris

Buka bersama with temen ngampus di program magister komunikasi (Bambang & Ical)

MEETING SALEMBA 22

Sabtu 13 September, meeting dosen Pembimbing Akademik di Aula Salemba 22. Jumlahnya? almost 500 people. Dari jam 9 sampai jam 11.15 Meeting lagi, kali ini khusus meeting komisi (amik,asm,akom) kelar jam 14.30. Sorenya langsung meluncur ke pizza pasar festival buka bersama, bareng temen2 Univ Mercubuana.

Aa Gatot and Fam, photo by Pipit

Liputan infotainment di peluncuran album, photo by Diki

LAUNCHING ALBUM “TUNJUKKAN JALAN YANG LURUS”

10 September 2008 di Gado-gado Cemara www.gadogadocemara.com, launching album “Tunjukkan Jalan Yang Lurus” by Aa Gatot Brajamusti direlease oleh Disc Tara. Ini adalah album ke dua, setelah album pertama “Kekasih”.

Shoot lukisan di Selasar Sunaryo

Interview with Pak Sunaryo jam 11 malam di Dago Pakar Bandung

Interview at Bale Tonggoh – Selasar Sunaryo

Shooting….tetep pose…

Break Session….

SHOOTING FEATURE SELASAR SUNARYO

Shooting tanggal 4,5,6 September 2008 buat feature tentang Selasar Sunaryo, tentang Selasar bisa dilihat di www.selasarsunaryo.com Berangkat dari Jakarta jam 10.45 menuju Bandung, Day 1 # : Interview Pak Sunaryo, mulai jam 9 malam sampai 11 malam di kediamannya di Dago Pakar Bandung. Day 2 # : Shooting Selasar Sunaryo, jam 9 pagi sampai jam 9 malam. Day 3 # : Shooting Selasar Sunaryo jam 9.30 sampai jam 11.00

Shooting di bulan puasa memang sedikit berbeda…..

SIDANG TUGAS AKHIR BROADCAST

19 s/sd 21 Agustus, menguji TA anak2 Broardcast…seruuu banget. Beberapa mahasiswa yg saya uji mewek-mewek, bahkan ada yg nangis sampe di akhir ujian (beararti dia nangis selama 2 jam…wuihhhh kalah dech artis Bollywood). Foto di atas bersama Dora, yg narsis kalo liat kamera, sama seperti saya :). Dora sepertinya menguji anak Advertising.

SHOOTING VIDEO KLIP AA GATOT BRAJAMUSTI

16 Agustus, shooting video klip “Lebaran” Aa Gatot Brajamusti, shooting mulai jam 6 pagi di Pondok Indah. Lanjut ke Cibubur, kelar shooting jam 10 malam. 18 Agustus langsung editing. Malemnya buat materi kuliah/slide “Produksi TV Non Drama”, begadang sampe pagi. 19 Agustus ngantor di Utan Kayu, sorenya menguji TA di kampus Salemba.

CASTING PSA PEMILU

Jum’at 8 Agustus 2008, pagi liputan pembukaan Komunitas Salihara, siangnya pergi ke beberapa tempat hunting lokasi untuk shooting Iklan Layanan Masyarakat tentang Pemilu,sampe sore. Sorenya lanjut meeting produksi.

JALAN-JALAN SAMA DADY

Minggu kemarin, ayah saya datang ke Jakarta. Duh senengnya…secara dah lama banget ga ketemu, dah hampir setaunan lah. Ayah saya dilahirkan 74 tahun yang lalu, smoga panjang umur dan sehat selalu. O’ya ibu ayah saya alias Nenek saya masih ada. Umurnya berapa? almost 100 years old. Udah hampir 2 taunan saya gak ketemu nenek. Lebaran besok insya Allah dech. Saya emang gak terlalu suka pulang kampung sepeninggal ibu saya. Mom, I love u so much. Almarhumah sangat kuat dalam memegang pendirian, dia juga punya watak yang agak keras. Semua anak-anaknya sangat mencitai ibu.

Back to my Dady, dia itu pekerja keras. Udah lama pensiun dari guru, tapi bukan berarti saat ini gak ada kegiatan, hobbynya berkebun. Beliau nginep 2 hari. Di hari terakhir saya ajak jalan-jalan, beli hardisk 500 GB di Mangga 2. Halahhhh….. jalan-jalan kok ke Mangga 2 ?

INPUT NILAI

Deadline input nilai sebenarnya masih satu hari lagi, tapi saya sudah kelar melakukannya seminggu yang lalu. Berhasil…berhasil…begitulah kata Dora dan Butt. O’ya Dora itu nama dosen juga loh, biasanya saya ketemu di Fatmawati sabtu sore. Tidak menunda-nunda, itulah kata kuncinya barangkali.

Mata

SAKIT MATA

Dua minggu yang lalu mata sebelah kanan sakit, ke dokter mata RS.Mata Aini seminggu kemudian sembuh. Thx God. Merasa udah normal, digeber kerja siang malam lagi as usual buat kejar setoran. Eh….sakit mata lagi, kali ini mata sebelah kiri.

Waktu

TENTANG WAKTU

Wakte Kamhe[bhs Urdu] alias waktu hampir habis. Hargailah waktu, karena waktu tidak akan kembali,begitu pepatah mengatakan, basi banget sich. Tapi…ternyata susah banget ya yang namanya time management itu. Minggu ini saya bener2 nyaris tepar, tiga hari begadang. Pagi, sperti biasa ngantor dari jam 9 sampe jam 5 sore. Jam 5 langsung cabut ke kampus ngajar sampe jam 9 malam, habis itu langsung meluncur ke salah satu PH buat supervisi editing acara tv sampe jam 3 pagi. Nyampe rumah liat2 PR (kadang baca, kadang nonton) sampe jam 4.30. Trus tidur sampe jam 6. Pergi ngantor lagi….dan terus berulang…. Capek??? bangettttttt…..

Aneh? hemmm…aneh sich, kenapa saya gak kaya-kaya ya? emang mau kaya? hemmmm...gak ah mending biasa aja.

22 pemikiran pada “Rouleau et Action

  1. lagi sibuk yach mas sampe-sampe gak ngajar lagi saya doain, biar sehat terus dan jangan lupa minum vitamin

  2. Mas.. Pak.. Boz.. Dss (dan Suka.. Suka..) haha se’kenanya aja..
    Tentang waktu …. Mmmmm Horor Juga…. tp Klo di jalanin truzz Asyik..
    Yu Mari.. Lanjut.. selama itu Nikmat.. GoodLuck.. n Sukses.. !!!

    Btw Kemangnya.. dimananya… Boz..
    masih bisa tanya2 tentang avid kah.. ???

    salam
    AyuNurul

  3. Ayu ya yukkkkkkk…
    Biasalah saya muter2, keliling2,
    Mo tanya2 avid editing ya? boleh silahkan…HP saya hidup 24 jam kok, cuma yg 18 jamnya saya silent,hehehe….

  4. Pak Diki Film saya yang untuk TA juga tentang hubungan Anak sama bokapnya…Mo liat gak? kemaren dah sidang, tapi komentar Pengujinya kurang asik! Bete deh! Masa Pak Broto bilang film gw komersil! Ya iyalah! Ini kan buat TV ceritanya! kalo mo yang idealis ya film saya yang Moonlight atau Sound Of Silence. Tapi ya okelah komentarnya sya jadiin masukan. Butuh Komentar dari Pak Diki nih…mo nonton gaak?

  5. Waduh kayaknya acara ke Puncak terpaksa ditunda sampe abis lebaran deh…soalnya ada salah seorang panitia yg gak naek kelas alias terpaksa cuti akibat telat her…(ha 3x) panitia yg aneh , tinggal bikin TA kok malah terpaksa cuti…kami turut berduka cita atas musibah yg diperbuat olehnya sendiri…sungguh aneh tapi nyata..By the way .Anyway busway…tar kalo beneran jadi ke Puncak pasti Pak Diki diajak deh sebagai Dewan Penasehat…

  6. waduh pak, kejar setoran yach…
    mang sih hidup di jaman sekarang butuh banyak modal…
    tapi jangan lupa istirahat karena klo sakit lebih banyak
    keluar uangnya loh…cari duit gak akan ada habisnya…..biasa manusia gak ada puasnya…hehehe

  7. Taqobalallahu mina waminkum…Minal Aidin Walfaidzin…Pak Diki curhat dikit nih. Kemarin dua hari sebelum Lebaran, saya dapat panggilan wawancara dari Trans Tv. Yang lagi dibutuhin sih katanya Editor sama Cameraman. Tapi waktu ngisi biodata dan psikotest di Aula Salemba 22, saya ngisinya Scriptwritter atau PD. Tapi tetep dipanggil wawancara dengan user kata HRD-nya. Waktu wawancara juga ditanya lagi mau jadi apa? Ya saya jawab jadi Scriptwritter, PD atau Creative. Tapi anehnya sang User heran waktu tau aku dah kerja di Kompas Gramedia Group. Katanya tempat kerjaku yang sekarang lebih enak, kenapa malah mau pindah? Terus dia tau banyak tentang kantorku.Aku jadi bingung,apa dia gak enjoy kerja di Trans? terus karena banyak gosip2 yang beredar dikalangan anak2 kampus 45, yang mengatakan bahwa kerja di Trans Corp gajinya kecil, aku langsung tanya soal gaji ke sang user tapi dia gak bisa jawab. Tapi menurut informasi dari temen,ternyata gajiku yang sekarang lebih besar, aku jadi mundur dan tetep kerja di kantorku yang sekarang, karena udah jadi karyawan tetap dengan gaji yang lumayanlah. Benarkah semua itu? Benarkah pilihanku? Please give me your opinion…thanks!


    —————-
    Minal Aidin juga Cip,
    Curhat dikit ya? 🙂 ini sich banyak…hehehe
    Kalau saya menjadi user yg akan pake kamu, saya juga akan menanyakan hal yg sama seperti dari Trans TV itu. Sepertinya kamu gak nangkap esensi pertanyaan si user dech. Pointnya adalah apa alasan kamu mau pindah kerja. Kalau kamu mo pindah kerja karena alasan salary,bisa jadi (bahkan kemungkinan besar) si user tadi benar, gaji lebih kecil emang mau?

    Trus kamu bilang “ternyata gajiku yang sekarang lebih besar, aku jadi mundur dan tetep kerja di kantorku yang sekarang”. Ya kalau masalah salary adalah hal yg paling esensial ya keputusan kamu sudah benar. Tapi….kalau misal kamu mau kerja di Trans karena kamu mau bekerja sesuai dengan latar belakang pendidikan yg sudah kamu dapat (broadcasting), persoalannya jadi lain. Atau misal kamu akan lebih enjoy kalau kerja di dunia broadcasting karena sesuai dengan jiwa kamu yg penuh tantangan, tentu akan lain juga.

    Ahaaa…tapi bukannya kamu minat jadi scriptwriter? scriptwriter kan bisa aja freelance. Tetep kerja seperti sekarang, sisa waktunya buat nulis.

  8. THAT’S WHAT I’M TALKIN’ ABOUT!! I’m gonna be a writter! Dah mikirin ini dari dulu juga sih. Sekarang lagi ngumpulin lagi tulisan-tulisan aku yang nyebar kemana-mana.Di buku , notebook, di laptop temen, di folder orang, di blog, di tembok2.di toilet dll. Kata temen2 sih, bakalan oke kalo dibukuin. Tapi masih kurang PD. Thanx 4 da advice…

  9. wah keren2 kpn sya bisa jd sprti bapak……???

    hehehe……

    oy pak penjelasan tntng edting ad dsini jg g???

    cz saya buta bgt yg nmya istilah2

    bru cm bs make programnya duang

    thanks y pak..

    pkok e the best dah……

  10. Salam kenal, …..Harimu adalah hari ini, hari esok itu masih ghoib dan belum tentu ada….. saya teringat waktu saya masih berada di Korea Selatan, ritme dan motivasi kerja seperti itu menjadi hoby rata2 orang korea, hasilnya mereka lebih maju dari kita…. kerja keras terus dan yang penting harus ikhlas tapi jaga kondisi mas, makna dan nilai sehat akan terasa tatkala kita sakit…… bravo mas diki.

Tinggalkan komentar